Monday, February 1, 2010

Dibalik Nama Facebook dan Twitter

     Menurut Sophos (Vendor Keamanan), sebanyak 60 % pebisnis menyatakan bahwa Facebook merupakan situs yang paling beresiko, sebuah level baru di waktu yang sama ketika terjadi pula pernyataan yang disampaikan Kaspersky Labs yang mengatakan bahwa Twitter dan situs jejaring lainnya akan menjadi sumber ‘bencana’ di dunia cyber. Sebuah survey yang dilakukan Sophos dari 502 professional IT, pebisnis telah melihat banyak malware dan spam, dan sebanyak 60 % responden meletakkan Facebook di atas MySpace, Twitter dan LinkedIn sebagai situs jejaring social paling beresiko


Dalam report berjudul “Security Threat Report: 2010”, disebutkan Sophos, bahwa 33 % professional IT  memilih untuk memblokir Facebook dengan alasan untuk produktivitas kerja. Selain itu, disebutkan pula lebih dari 72 % perusahaan juga meyakini bahwa pegawai yang sering mengakses Facebook dapat membahayakan bisnis perusahaan. Sementara sebanyak 21 % responden dari survey tersebut menyatakan bahwa mereka telah menerima malware via situs jejaring social, dan ketika masuk ke Facebook, mereka merasa ‘kehilangan’ kontrol akses ke situs tersebut.
       Sedangkan menurut Dmitry Bestuzhev, senior regional researcher untuk Kaspersky Lab, mengatakan bahwa account Twitter juga telah ditawar seharga $1,000 untuk sebuah forum hacker. Account Twitter juga dapat digunakan untuk memberikan infeksi malware ke account lain, tambahnya. “Banyak tweet yang datang dengan URL, baik yang panjang maupun yag berupa URL pendek. Kebanyakan user mempercayai dan mengklik link di tweet tersebut. Hal itu akan memberikan kesempatan kepada criminal untuk mengifeksi lebih banyak orang, sangat cepat dan tidak terdeteksi. Main banyak follower, maka makin berpotensi user untuk menjadi korban Trojan, spam atau malware lainnya.

No comments:

Post a Comment